Pernah ga, misalnya, pas lagi mau jalan ke arah yang jauh, tapi kita sudah bisa menduga keadaan di sana seperti apa. Apakah banjir, macet, hujan, ataukah ada sesuatu yang bisa kita kabarkan ke teman perihal keadaan disana. Tentu bisa. Sekarang sih, ga perlu lagi sekedar main tebak-tebakan bakalan seperti apa kondisi yang kita temui nantinya. Cukup intip keadaan status temen di twitter, maka beragam informasi bisa kita santap saat itu juga.
Buat yang lebih pintar, pasti tak akan sekedar melihat linimasa atau timeline di twitternya. Berbekal kata kunci dan menyertakan lokasi, keadaan pun bisa diketahui. Sejam yang lalu, 30 menit yang lalu, atau kalau beruntung bahkan satu menit yang lalu. Kalau macet, artinya kita tinggal menghindari lokasi tersebut, atau juga mencari alternatif lain agar tidak bertemu nasib serupa dengan mereka yang sudah terjebak macet :)
Beberapa tahun yang lalu, saat belum mengenal twitter, kadang untuk melakukan perjalanan ke kota tetangga misalnya, edittag sering intip kondisi cuaca dengan bantuan Yahoo! Go. Bila dirasa hujan, artinya siap-siap berbekal payung biar di tempat masih bisa keluyuran. Kalau pun tak jadi hujan, pasti juga maklum, lah prakirannya kan untuk harian, bukan jam-jam tertentu saja. Jadi ga usah mengeluh.
Teknologi memang makin memanjakan. Terlihat banget kan kondisinya dari cerita di atas. Nah itu juga tak terlepas dari perangkat kerasnya. Alias hardware. Coba saja, dulu dengan perangkat seadanya, aplikasi atau sistem operasi pun bisa terbatas. Kondisi terkini? wah makin gila saja. iPad ataupun perangkat sabak saja sudah punya kemampuan layaknya PC di rumah, bahkan lebih ya.
Inilah juga yang mestinya mendapat perhatian lebih. Terutama untuk mereka yang berharap tuah dari keajaiban teknologi. Semakin hebat kemampuan teknis sebuah perangkat keras, maka makin asyik lah kita-kita ini menerima informasi dengan cepat dan nyaman. IBM saja contohnya. Mereka sedang giat-giatnya mengedukasi penggunanya perihal komputer cerdas.
Pasti semua juga setuju kan, dengan komputer yang cerdas, mau ngapain saja juga bisa. Kalau sudah begini, dunia pun terasa semakin pintar kan? Misalnya nih, beberapa tahun yang lalu kita masih terkaget-kaget saat berkunjung di warnet, ternyata koomputer klien tidak memiliki Sistem Operasi sama sekali. Ini adalah salah satu perkembangan dimana komputer yang hebat, dalam hal ini server, bisa melayani beberapa unit komputer lain untuk memanggil aplikasi. Lebih ringan kan, daripada 5 tahun yang lalu saat semua komputer harus punya sistem operasi. Selain semakin tekor duit, tenaga juga habis dong mesti instal satu-satu :)
Contoh terkini ya paling mudah adalah Cloud Computing. Hampir serupa dengan kondisi di atas. Jadi kalau di asumsikan, untuk menikmati sate yang hanya 10 tusuk itu, kita ga perlu repor-repot membeli kambing. Belum harus memotongnya, memilih bagian yang disukai, dan terakhir membakarnya. Hanya untuk dinikmati dalam hitungan menit.
Padahal kita kan bisa saja membeli sesuai kebutuhan. Bahasa kerennya skarang Pay As You Go. Alias bayar seperlunya kita saja. Jadi tak perlu kita direpotkan dengan harus instal program ini itu. Selama pihak server bisa melayani kebutuhan kita, maka dengan bekal perambah alias browser dan juga sistem operasi yang minim kebutuhan, maka kita bebas meminta layanan apa saja. Sesuai dengan penyedianya. Terlebih jika melakukannya di atas perangkat keras yang cukup pintar. Wah jangan kaget pas kita mau edit foto nanti tak perlu instal photoshop terbaru :)
kenapa analogi 'cloud computing' diasumsikannya berbau kuliner, jadi ingat kopdar kemaren :P ???
BalasHapus*NICE INFOH ::thumb up::
biar yang doyan makan juga bisa melahap pesannya dgn gampang kang :D
BalasHapuskopdar lagi yuk!
wah artikel yang bagus mas..
BalasHapusjangan lupa saling follow ya,hehe..
nice blog .kang agus minta linknya dong.trimakasih.punten
BalasHapusArtikel bagus, aku dah follow, ku tunggu re follownya di http://majapahit1478.blogspot.com
BalasHapusSiap! Segera di follow nih.
BalasHapusmenurut saya, secangginh apa-pun teknologi tergantung pada operatornya. malah jika boleh berpendapat komputer itu "pinter-pinter bodo" maksudnya segala sesuatu yang berkaitan dengan IT dapat diatasi dengan komputer, tapi tergantung pada sang operator: jika operatornya gaptek bahkan ngetik aja pake 11 jari (telunjuk dua) maka sama saja teknologi tersebut belum berdaya guna.
BalasHapusWahai para operator, ayo belajar lagi!
BalasHapusKang Agus., Artikelnya bagus nambah pengalaman baru.. :)
BalasHapusSaya mah setuju dengan pendapatanya @Adhy di atas, secanggih apapun teknologi belum tentu di imbangi dengan kemampuannya operatornya..
:D :D, lucu juga guyonan sebelas jarinya mas, keren...
Dunia semakin Gila dengan kemajuannya,tak heboh jika adik kecil saya selalu bermain di depan komputer daripada bermain dihalaman rumah seperti saya dulu,apa saja ya dampak yang akan timbul bagi masa mendatang yang serba canggih ??
BalasHapusTerimakasih mas artikelnya menambah wawasan saya.
Jadi betah nongkrong disini ni Mas :D