Pengikut

Mestinya Ibu Prita Ngeblog Aja ya!

Kenal dengan Ibu Prita? yang sejak beberapa hari terakhir ini menjadi perbincangan semua orang, bahkan capres sekalipun! Dan anehnya, semuanya sepertinya berada di pihak Ibu Prita, yang sempat di bui karena mengadukan keluhannya melalui email yang akhirnya menyebar dengan liar di beberapa milis.

Mengapa bisa semua menjadi pembela ya, meski persidangannya baru dilakukan pada Kamis pagi ini. Bisa jadi karena pembacanya merasa kasihan dengan nasibnya yang sudah membayar mahal atas layanan di salah satu rumah sakit, lalu mengadu, malah akhirnya di bui. Ada juga yang membela karena bisa jadi ini menjadi preseden buruk bagi mereka yang ingin mengadu lewat surat elektronik atau fasilitas lain di dunia maya.

Lepas dari mana yang salah, sepertinya memang alasan yang terakhir menjadi banyak kekhawatiran banyak pihak. Malah jangan-jangan ngeblog juga bisa berakhir di penjara karena alasan yang sama, seperti yang pernah ditulis di detik. Parah ya?

Awalnya memang tulisan di email yang ditulis Ibu Prita hanya menyebar ke beberapa teman, namun pasti paham deh dengan bahayanya menulis email di milis-milis. Kadang berita yang mengandung kehebohan pasti bakalan laris manis tersebar dengan cepat, tanpa diketahui kebenaran sumbernya. Coba deh, sudah berapa kali kan email kita dikirimi pemberitahun bila misalnya email yang dibaca tak segera di forward, maka nasib kita bisa tragis. Atau juga ada beberapa kabar burung yang menyebut merek-merek terkenal adalah sumber penyakit bila dikonsumsi. Tentu berita-berita yang menakutkan seperti tadi bisa lebih cepat menyebar karena ada kekhawatiran bila berita itu sungguh terjadi. Dan yakinlah bila email-email semacam ini pasti akan terus bergentayangan di milis entah karena ada yang tak tahu menahu kebenarannya, atau karena memang dirasa perlu untuk meneruskannya ke teman yang lain. Terbayang kan bila ini bisa terus berputar?

Padahal bila tadi pagi dengar salah satu alasan dari dr Bina Ratna, Direktur RS Omni, bahwa dia tak mungkin mengentikan email yang sudah terlanjur terkirim, ini juga bisa jadi alasan yang benar. Meski misalnya pihak rumah sakit memberikan email tanggapan, namun apakah bisa seefektif berita yang sudah terlebih dahulu menyebar?

Andai saja Ibu Prita menuliskannya dalam blog, mungkin saja pihak rumah sakit akan lebih mudah mewadahi keluhannya, bisa dalam bentuk komentar dalam blognya, atau juga langsung membalasnya lewat situs perusahaan. Karena etikanya memang, bila salah satu blog dianggap merugikan, maka balasan yang setimpal adalah mengkounternya dengan merilis pernyataan di internet, baik lewat media yang sama (blog) maupun situs.

Juga salah satu sifat blog yakni penulisannya berdasarkan alur waktu tertentu, maka suatu artikel di blog pasti bisa jadi acuan yang lebih valid, berbeda nasibnya dengan email yang sulit untuk dicek kapan pengiriman validnya. Belum juga begitu mudahnya email yang mengaku pihak - pihak tertentu yang malah bisa semakin mengaburkan identitasnya. Berbeda misalnya dengan blog, yang biasanya pemiliknya lebih menjaga identitas, bukan dengan menyembunyikannya, namun dengan menjaga nama baiknya.

Jadi malah siapa tahu kan bila pengaduan Ibu Prita malah dilayani dengan baik bila berkomunikasinya juga lewat media yang sama. Jangan heran loh bila rumah sakit yang berkomunikasi dengan lebih baik (tanpa campur tangan pihak hukum) akan lebih mendewasakan komunikasi. Misalnya setelah Ibu Prita menuliskan keluhannya di blognya, lalu di posting berikutnya Ibu Prita malah memuji rumah sakit ini karena pelayanannya yang lebih baik. Tentu jadi lebih terkontrol kan beritanya.

Dengan begitu mungkin saja nama baik rumah sakit OMNI akan lebih beruntung dari nasibnya yang skarang begitu buruk di ranah maya. Saatnya instansi-instansi mulai mengkomunikasikan lewat blog sepertinya ya :)


31 komentar:

  1. bener juga ya..
    saya malah ga sempet berpikir sampai situ.

    btw, pihak rumah sakit sudah mengklarifikasi di web nya apa belum ya?

    BalasHapus
  2. mau tanya2 dalam hal blogging tuk ngedit2 dan widgetnya seperti share,online/offline/lain2

    mampir gan kesini
    http://policeproduction.blogspot.com/

    BalasHapus
  3. sebuah pelajaran yang mahal...

    BalasHapus
  4. mantep idenya nich bang...

    BalasHapus
  5. ya semoga kasus ibu Prita tidak lalu menjamur ke orang lain... khusunya kita para bloger... kasus-kasus kayak gini ancaman bagi kebebasan berpendapat juga... bisa saja kita yang ngeblok adn bercerita tentang sesuatu kejadian malah besoknya sudah di cokok polisi lagi... payah kan?

    BalasHapus
  6. ide nya menarik juga tuh.....

    BalasHapus
  7. Anonim3:53 PM

    Awalnya saya pikir ibu Prita seorang blogger, ternyata bukan to..??? Namun dengan adanya kasus Ibu Prita ini, kita jadi sadar kalau UU ITE ternyata berpotensi membungkam kekebasan seseorang berbicara.

    BalasHapus
  8. hahaha setuju tuh
    ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
    KONTES BLOG Klik di sini

    BalasHapus
  9. Wah mana kebebasan nya kalo dah begini, protes sedikit di tahan

    BalasHapus
  10. no comment deh, daripada salah ntar masuk bui ... hihihihi

    BalasHapus
  11. Bener juga, blog memang tempat numpahin uneg2 yg paling tepat, kalau kita cerita ke orang mungkin akan terjadi penambahan atau pengurangan cerita pada tiap rantai cerita, sehingga cerita yg diterima orang yang kesekian akan jauh berbeda dengan versi aslinya

    BalasHapus
  12. Saya jadi takut ngeblog, ntar malah dibui. Saya 'kan msh kls 1 SMA

    BalasHapus
  13. Saya jadi takut ngeblog, ntar malah dibui. Saya 'kan msh kls 1 SMA

    BalasHapus
  14. Anonim3:57 PM

    Sepakat Mas!

    Ini sekalian mampir blognya ya.

    BalasHapus
  15. Anonim9:27 PM

    Sy sdh link blognya,link balik blog sy dan konfirm ke blo sy ya ~_~ maturnuwun

    BalasHapus
  16. Tapi ada 1 masalah mas, kalaupun bu Prita ngeblog, bila beliau tidak rajin promosi blog masalahnya pun tidak akan terdengar, persis blog anak-anak muda yang isinya curhatan masalah semua, tapi tidak ada yang membantu karena tidak ada yang menemukan blog mereka

    BalasHapus
  17. Publikasi bisa dibantu dengan email/milis, crossposting aja, hanya butuh blog karena ada sumber dokumentasi yang lebih kuat, jadi di email juga bisa disebutkan alamat blognya agar bisa langsung diverifikasi pembacanya. Kalo cuma email lebih susah kan?

    BalasHapus
  18. Anonim1:26 PM

    untung aku ngeblog!

    BalasHapus
  19. betul mas lebih baik ibu prita mulyasari bikin blog saja, awal awal saya kira bu prita punya blog..eh masalahnya ternyata dari email..

    BalasHapus
  20. semestinya juga apa yang terjadi pada Ibu prita jadi pelajaran buat kita semua, semestinya kita pun dilarang keras untuk menulis yang meng-expose, merugikan orang lain. wal hasil bisa ketimpuk batu. mesti sakit tuh. mending kita dengerin nasehat bung agus nih. okay, ak coba bikin blog nih bung. coba mampir ya di http://smaarif.blogspot.com
    masih klasik dan simple skale. ditunggu sarannya nih bung. terima kasih sebelumnya.

    BalasHapus
  21. hmmm... benernya bu prita punya blog ga ya?

    BalasHapus
  22. MATINYA KEBEBASAN BERPENDAPAT

    Biarkanlah ada tawa, kegirangan, berbagi duka, tangis, kecemasan dan kesenangan... sebab dari titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menghirup udara dan menemukan jati dirinya...

    itulah kata-kata indah buat RS OMNI Internasional Alam Sutera sebelum menjerat Prita dengan pasal 310 KUHP tentang pencemaran nama baik.

    .......................................................................................................

    Bila kita berkaca lagi kebelakang, sebenarnya pasal 310 KUHP adalah pasal warisan kolonial Belanda. Dengan membungkam seluruh seguruh teriakan, sang rezim penguasa menghajar kalangan yang menyatakan pendapat. Dengan kejam penguasa kolonial merampok kebebasan. tuduhan sengaja menyerang kehormatan, nama baik, kredibilitas menjadi ancaman, sehingga menimbulkan ketakutan kebebasan berpendapat.

    Menjaga nama baik ,reputasi, integritas merupakan suatu keharusan, tapi alangkah lebih bijaksana bila pihak-pihak yang merasa terganggu lebih memperhatikan hak-hak orang lain dalam menyatakan pendapat.

    Dalam kasus Prita Mulyasari, Rumah sakit Omni Internasional berperan sebagai pelayan kepentingan umum. Ketika pasien datang mengeluhjan pelayanan buruk pihak rumah sakit, tidak selayaknya segala kritikan yang ada dibungkam dan dibawah keranah hukum.


    Kasus Prita Mulyasari adalah presiden buruk dalam pembunuhan kebebasan menyatakan pendapat.

    BalasHapus
  23. @ Abi : ngeblog memang selalu untung ;)

    @ Yayan : awalnya memang hanya kirim email ke 8 teman dekatnya, dan email ini menjalar kemana-mana, termasuk ke milis-milis.

    @ Modern :makasih sudah menambahkan,akan segera mampir ke blognya.

    @ tjahaju : setahu saya blum,apalagi sekarang dia masih trauma unutuk sekedar cek email.

    @ Blog Watcher : Setuju!

    BalasHapus
  24. Salam kenal kembali Bang Fajar, makasih dah nulis di blogku ya!

    BalasHapus
  25. nggak usah ngeblog aja tulisannya udah dipasang diseluruh blog, gimana kalo dia ngeblog, pasti blognya rame kayak pasar kali ya!

    BalasHapus
  26. saya ini yang masi newbie juga mau belajar mencurahkan uneq2 lewat bloq sajah, takut lewat email nanti jangan2 malah apes kayak bu Prita.. Semoga bloq selalu memberikan kebebasan berpendapat dan berkeluh kesah... hehehe.. HIDUP Bloq!!! ^_^

    BalasHapus
  27. salam kenal pak,,, mohon bantuannya untuk me link saya yaa... edittag.blogspot suda saya link jg,, maturnuhun.. ^^

    BalasHapus
  28. thx juga yaa dah komenin.. ^^ it's my first blog koq,, hehehe... lagii getol ngeblog jadi ditumpahin semua kesini.. ^^(berusaha buat traffic bertambah juga.. ^^)

    ok deh, gpp disimpen dulu link ku, yang penting masuk daftar kan??? hehehe...

    yupzzz di IT,, tapi masi belajar juga cara nge-blog yang baik dan bener.. coz kerjaan cuman diseputar DB doang,, hehehe...

    masnya di IT juga?? bisa aku sambil belajar niehh.. ^^

    BalasHapus
  29. Wah salut Kang.....o ya tlg di linksback. Thanks

    BalasHapus

Kamu bisa dapetin ilustrasi wajah yang sesuai dengan wajah kamu di moselo.com/Bikingemeys. Jangan lupa ada promo jika pesan dari aplikasinya langsung.

Postingan Populer