Pengikut

Edittag : Last Day of Great Trip in Japan

Perjalanan panjang hari ini, Rabu 12 Desember 2007 berakhir sudah. Tak terasa kami harus kembali menempuh perjalanan sejauh 5777 mil (setara 9243 km.) untuk bisa kembali mencium bumi pertiwi. Selama di Tokyo banyak pengalaman batin yang sanggup memercikan kegetiran dan kebahagiaan pada saat bersamaan. Iri melihat etos kerja penduduk Jepang, penghormatannya kepada alam sekitar, serta ini yang dicermati edittag, kemajuan teknologi yang digunakan.

Namun disaat yang sama, edittag merasa harus lebih bangga dibandingkan warga Jepang yang sangat membanggakan jadwal kereta shinkansen yang tak pernah ingkar janji terhadap waktu. Bayangkan saja jarak sekitar 120 km antara Tokyo dan Odawara sanggup dilahap dalam waktu kurang dari setengah jam!. Catatan yang mengagumkan tentunya, terlebih sang penjemput di Stasiun tampak menyunggingkan senyum lebar-lebar menunggu kami yang masih tak merasa bahwa kami telah berjalan sejauh itu.

Setidaknya edittag jadi lebih sanggup bersyukur sebab dapat merasakan perbedaan yang begitu kentara. Sebagian orang mungkin merasa bangga karena tak menemukan kegagalan. Akan tetapi sebagian lain jauh bisa merasa bahagia karena sempat mengalami kegagalan berulang-ulang sebelum mencapai kesuksesan. Jadi beruntunglah yang sering mencoba kereta api Parahyangan Bandung-Jakarta yang masih sering kelepasan waktu, lalu mencoba menaiki shinkansen. Pasti perasaan luar biasa bangga akan jauh lebih membuncah. Sedetik kemudian edittag jadi sedih membayangkan pengguna moda transportasi kereta besi ini. Duh...betapa kemudahan memang baru bisa dirasakan sebagian orang ya...


Ada satu hal yang paling tidak penting dari sekedar kegiatan berkunjung ke Gunung Fuji, Tokyo Tower, Ginza, Akihabara, Disney Sea serta Shinjuku. Yakni isu penting terkait kebijakan yang berlaku di beberapa perusahaan Jepang saat ini. Sekuriti menjadi kata kuncinya. Kini warga di Jepang boleh lebih berlega hati sebab profil data diri dan penunjang kewarganegaraannya begitu dilindungi oleh negara.

Contoh mudahnya adalah nomer telepon. Pihak perusahaan tak diperkenankan mempublikasikan nomer telepon warganya meski sebatas nomer telepon yang diterima dari layanan pelanggan. Menurut salah satu teman disini, perusahaan sebesar SoftBank pernah ketiban sial lebih dari 9 miliar yen untuk membagikan kartu ucapan permintaan maaf hanya karena data pelanggan ISPnya bocor. Kejadian ini begitu menggemparkan kondisi perusahaan di Jepang hingga akhirnya kebijakan mengenai sekuritas mendapat perhatian lebih.

Satu lagi yang ingin diceritakan yakni adanya penggunaan barcode tipe baru yang bisa memuat kombinasi data lebih komplit. Barcode ini banyak dicetak di beberapa kartu nama perusahaan. Jadi saat kita menerima kartu nama dilengkapi dengan barcode terbaru, maka kita bisa segera menemukan validitas nama serta website perusahaan yang dimaksud. Caranya pun cukup mudah dikalangan pengguna handpone. Cukup dengan menggunakan handset keluaran Softbank atau Docomo, kita bisa memindai (scan) kartu nama dan sesaat kemudian kita akan berkunjung ke alamat situs perusahaan yang terpampang di kartu nama. Mudah dan praktis. Dengan ini kita bisa dengan mudah melakukan kontak bisnis. Begitu elegan dan taktis.

Ups, sebentar lagi berangkat, kita lanjutkan esok ya... ! Sayonara...

Kabarkan ke teman blog ini

Free Tell-a-Friend by Bravenet.com

17 komentar:

  1. Met kebali ke tanah air mas

    BalasHapus
  2. waaahhh udah nyampr jepun. kmrn kan masih di malang mas?

    BalasHapus
  3. wah, bude ketinggalan 2 berita edittag :P

    btw, om agus narsis juga ternyata. tp mmg kok, berita tanpa skrinsyut adalah basbang :D

    BalasHapus
  4. selamat kembali ke tahan air..
    selamat menikmati lagi kemacetan...:)

    BalasHapus
  5. salam kenal n selamat kembali, jangan lupa oleh2nya ya... dah ga sabar mau berguru dengan edittag... :)

    BalasHapus
  6. jgn lupa oleh2nya mas :D indahnya bisa liat bunga sakura :)

    BalasHapus
  7. kayanya perjalanan yang sangat mengasyikkan tentunya.. kapan2 mau banget klu diajak.. :)) sukses truz ya maz...

    BalasHapus
  8. huakakakakakak...
    akhirnya edittag menampakkan wajahnya jg! xD
    mau balik? oleh2nya, bang?
    *jatah preman dulu... xP*

    BalasHapus
  9. pro nn : makasih, lega bisa kembali nih....

    pro denadena : iya...dari malang trayeknya menuju tokyo bu, sayang kmarin kursi dah penuh :D

    pro lady : hehehe, narsis tanda takut kalah populer sama pemandangan tokyo :D

    pro azfaaz : makasih, wah jangan kemacetan lagi deh kalo bisa...

    pro andro : jumat ini sudah back to business ko heheheh...

    pro gadis : oleh2nya ambil di bandung ya...

    pro agaz : makasih, memang perjalanan yg tak terlupakan nih,,,,

    pro nilla : sama nih, ambil di bdg ya....buat preman selalu ada tempat ko...hehehe

    BalasHapus
  10. Salah satunya yang telah dilewati bangsa jepang adalah bom atom hiroshima & nagasaki. Nggak nyangka ya negara yang telah hancur lebur pada masa itu, eh sekarang malah maju pesat teknologinya.....

    BalasHapus
  11. ass....liat2 photonya si akang jadi pengen tuker pengalaman juga, 1 bulan lagi Abinya Azka pergi juga kesana selama 2 bulan urusan dinas dari kantornya...mau tanya kang nyari makanan yg halal gampang ga sih disana.....katanya susah ya...

    BalasHapus
  12. buku origami pesanan ke bawa kan?:)

    BalasHapus
  13. pro darahmude : setuju, semestinya kita yang ga di bom jauh lebih maju kan? lihat india misalnya, perkembangannya juga sangat pesat, bikin iri

    pro meti : selamat ya, jepangnya dimana? kalo untuk contoh kasus aku di tokyo, ada beberapa makanan HALAL disana. misalnya mie instan, ikan-ikan juga aman dikonsumsi, restoran2 india, pakistan dan turki juga ada yang menyediakan menu HALAL.

    pro maya : kan judul bukunya aku tungguin, ko ga kirim2 :)

    BalasHapus
  14. Pengen juga ke Jepang, hebat euy main samurai nggak mas ?

    BalasHapus
  15. maen samurai? ada juga maen gaple :)
    kata mama ga boleh maen benda tajam, bisa berbahaya katanya...heheheh

    BalasHapus
  16. He he he, kang Edi kaya orang Jepang lho...

    BalasHapus
  17. baca ini aku serasa didoain lohh..

    tadinya aku bacanya : kang Edi (se)kaya orang jepang....amin kalo gitu :)

    ternyata cuman mirip, wha sapa tahu nenek moyang dulu sempet tetanggan sama orang jepang pas tahun 1942-1945 hehhehe

    BalasHapus

Kamu bisa dapetin ilustrasi wajah yang sesuai dengan wajah kamu di moselo.com/Bikingemeys. Jangan lupa ada promo jika pesan dari aplikasinya langsung.

Postingan Populer