Ketika ditawari untuk mengisi pelatihan blog untuk guru-guru TK, sempat diliputi keraguan untuk memilih tema serta alasan yang tepat agar mereka mau memahami perlunya memiliki blog. Beda bila tawaran serupa diperuntukkan untuk guru-guru SMP seperti minggu sebelumnya.
Guru di tingkat menengah pertama memiliki anak didik yang pada tingkatan usianya sangat mudah mengenal blog. Mereka sudah terbiasa menulis, berkomunikasi dengan teman-temannya di ranah internet melalui aktifitas chating, bahkan bergabung dengan situs jejaring sosial seperti Friendster. Pastinya dengan tingkatan murid seperti ini, guru dituntut untuk mampu mengimbangi serta memahami kemampuan anak didik berkomunikasi di dunia maya agar bisa menemukan formula penyampaian ilmu yang tepat untuk kepentingan kegiatan belajar mengajar.
Hal yang tentunya sulit diterapkan untuk kalangan pendidik di tingkat TK. Bila pertimbangan penyesuaian perilaku dan kemampuan anak didik tak lagi relevan untuk guru-guru TK, mungkin bocoran berikut dari pihak panitia patut untuk dipertimbangkan. Pelatihan blog untuk guru TK sangat positif guna memberikan keseimbangan pemahaman akan informasi yang mereka terima di internet dan mengolahnya menjadi kekuatan dakwah yang efektif.
Tak bisa dipungkiri bila internet menjadi hal yang terbilang menyeramkan bagi sebagian mereka. Selama ini internet identik dengan pornografi, berita penipuan dan informasi miris lainnya. Begitulah poin utama yang mereka tangkap dari pemberitaan di media cetak mengenai efek buruk internet. Wah, lagian memang sering berlaku kan di dunia infromasi manapun, bahwa bad news is good news. Nah, pemberitaan inilah yang coba diimbangi dengan pemahaman lebih dalam mengenai internet dan dihormatinya pemikiran mereka bila mereka bisa turut andil memberikan opini lewat blog, bahkan tak menutup kemungkinan hingga berdakwah lewat ranah maya!
Tak jauh seperti apa yang dilakukan pada Rabu (5 maret) lalu di SMAN 3 Bandung saat pihak sekolah 3menggelar talkshow "Sex, Digital Camera and 3GP Video". Para pembicara yang terdiri dari pakar teknologi informasi, psikolog sepaham bahwa saat ini banyak guru yang tidak bisa menggunakan internet. Bagaimana mungkin mereka bisa membantu siswa yang saat ini hampir semuanya mampu mengakses internet kapanpun dan dimanapun.
Nah, semestinya kita juga sepakat kan agar internet dan blog punya peran untuk menyeimbangkan informasi yang kita terima dan menggunakannya untuk kepentingan yang lebih baik? Bagaimana di lingkunganmu? Sudahkah guru melek internet?
Kabarkan ke teman blog ini
Free Tell-a-Friend by Bravenet.com
Pengikut
5 komentar:
Kamu bisa dapetin ilustrasi wajah yang sesuai dengan wajah kamu di moselo.com/Bikingemeys. Jangan lupa ada promo jika pesan dari aplikasinya langsung.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Postingan Populer
-
Nokia Indonesia merilis varian Asha terbaru. Seri untuk kelas bawah ini hadir dengan sentuhan baru. Terutama dari segi kemudahan berbagi fil...
-
Setelah kita memiliki blog tentu yang perlu dilakukan selanjutnya adalah mengelola dan mempublikasinya. Mengelola berarti selalu melakukan p...
-
Seakan diingatkan oleh Mbak Hanan karena di blog saya belum pernah menulis tentang bagaimana membuat link read more disetiap postingan blog...
ya begitulah, internet bagaikan pisau bermata dua. DI satu sisi menguntungkan dan di sisi yang lain dapat merugikan. Tergantung kita mencermatinya he he
BalasHapusadil dan bijaksana bijaksini juga ternyata pertamax ya :)
BalasHapuskalo didaerah saya yang melek inet paling2 masih kebanyakan guru2 sma bro, kalo guru tk lom tau sayah...
BalasHapusok makasih infonya, sepertinya memang ini pemandangan yg biasa kita temui....guru TK belum kenal internet lebih baik dr level diatasnya....mungkin ini juga karena perhatian pendidikan masih ke sekolah 9 tahun saat ini.
BalasHapussaya sepakat bahwa ternyata banyak dari tenaga pendidik bangsa ini yg masih belum melek internet, teruskan perjuanganmu bro :D
BalasHapussalam
totoks.com